Please...kasih kabar donk?

Komunikasi...komunikasi...komunikasi

Pernahkah kau berpikir seberapa pentingnya komunikasi?

Karena komunikasi, ada yang bisa jadi berteman, ada yang bisa jadi musuh, ada yang bisa menyelesaikan masalah, ada juga yang justru menimbulkan masalah
...
Teringat salah satu temanku, sudah berumahtangga dan punya anak
Buat dia ga masalah suaminya telepon apa ngga saat kerja...
Menurutku sih maklum saja karena mereka tinggal 1 rumah dan (hampir) tidak pernah ada luar kota
Tapi buat aq...sebaliknya.
Disaat sama" sering luar kota
Paling benci kalau dia tidak ada kabar sama sekali, entah lewat telp/bbm/sms/sosmed...apapun itu.
Karena aku ingin tahu apakah dia baik" saja/tidak, sudah makan belum? Lagi melakukan apa...
Kenapa?
Yach biar hatiku tenang kalau dia baik" saja...
dan sebagai istri aq selalu ingin tahu segala aktivitas dia...
...
Bayangkan jika kalian harus berjauhan, komunikasi buruk, apa yang ada di benak kalian?
Pastinya jadi negatif thinking...jadi galau, bingung, was-was takut terjadi sesuatu
Apalagi jika itu terjadi tidak hanya sehari dua hari, tapi bisa mingguan bahkan bulanan...
Bisa gila sendiri..
Dan yang pasti...dengan dia selalu mengabari, artinya saya masih jadi orang yang berarti buat dia, apapun yang terjadi selalu menjadi tempatnya bercerita...
Semoga itu bisa dan selalu dilakukannya...
Amin...
...
Itu sih komunikasi antara 2 orang dewasa, lalu bagaimana dengan orang tua dan anak?
...
Percakapan seorang ibu dan anaknya yang berusia sekitar 3 tahun melalui telepon

Ibu : "Iya Al, kenapa?"
Anak : "Al mau kasih rajawali ke ndut"
Ibu : "OK"
Anak : "Al mau pedang hulk"
Ibu : "Eh jangan ngawur Al, Hulk ga pakai pedang"
** Rajawali = minyak kayu putih
** Ndut : sebutan anak ke bapaknya
** Anak sering mengolesi minyak kayu putih di p****t bapaknya dan dibiarkan

Percakapan lain seorang ibu dan anaknya yang berusia sekitar 2 tahun melalui telepon

Ibu : "Halo Juna? Juna sudah makan"
Anak : bergumam tidak jelas
Ibu : "Juna sedang apa? Juna maem ya"


Sebenarnya tidak ada yang aneh dengan percakapan di atas, entah kenapa saat saya mendengar yang pertama terkesan "kasar" untuk membuat saya berpikir "nih anaknya mau jadi seperti apa kalau besar, bicara antara ortu vs anak aja kayak gitu, apalagi dengan teman?
Perbuatan yang tidak benar saja di diamkan, terus ntar?
Panggil bapaknya tidak dengan sebutan ayah/papa/bapak...??

Sedangkan yang kedua sih biasa aja, karena relatif seperti itu yang sering aq dengar antara ortu vs anak, yang seharusnya seperti itu.
...
Apakah artinya yang pertama jelek?
Bisa iya dan tidak.
Iya jika dilihat dari cara bicara ibu ke anaknya, cara panggil anak ke bapaknya, perbuatan yang tidak seharusnya dibiarkan begitu saja terjadi
Tidak...mungkin tujuannya mereka ingin anaknya beranggapan ortunya adalah temannya, sehingga tidak ada jarak antara mereka
Dan mungkin saja background keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya seperti itu
...
Yach, aq tidak bisa men-justice itu benar / salah, karena aq juga belum punya anak
Tapi mungkin jika diberi kesempatan itu, aq ingin bisa menjadi orang tua plus sahabat buat anakq.
Semoga bisa terwujud. Amin
...
Trs komunikasi yang negatif kayak apa donk?
Wah banyak sekali contohnya...bercanda yang tidak pada tempatnya, bahkan menyampaikan pendapat pun terkadang jika disampaikan dengan menyindir / suara keras bisa bikin orang tersinggung...
Lihatlah di sekitar kita...
Buanyakkkk banget...
...
Jujur kata sih aku sering dibilang ceplas ceplos...he he...mungkin banyak sih yang tersinggung juga....
Maaf ya...
Karena buat aq lebih baik menyampaikan apa adanya, daripada harus bohong...
So....?????
Yach balik lagi bagaimana kita ngomong...
Bagaimana kondisinya...
Bagaimana intonasi kita...
dan...
Tergantung juga tipe orang yang kita ajak bicara...
Mari belajar...


Komentar